KAU PERGI
Dan kau
memutuskan untuk pergi. Entah aku harus berkata apa lagi. Separuh hatiku
menjerit memanggil namamu, memintamu untuk kembali. Namun separuh yang lain
menyuruhku untuk tetap tinggal, membiarkan kau pergi. Lemas aku menatap
bayangan tubuhmu yang semakin jauh dari pandangan mataku. Aku bingung. Aku…
Mungkin aku akan
menjadi orang yang paling egois jika memintamu untuk tetap tinggal. Tapi aku
tidak ingin kau pergi. Aku ingin kau tetap di sini. Aku hanya menginginkan itu.
Salahkah?
Aku tahu, kehidupanmu
itu telah menjadi bagian dari hidupmu bahkan jauh sebelum kau mengenalku,
sebelum kita saling mengenal. Dan kehidupanmu itu pun akan tetap menjadi bagian
hidupmu setelah aku masuk ke dalam kehidupanmu. Aku tidak memiliki hak dan
wewenang untuk bersuara, mengutarakan pendapat, yang sejatinya hanya untuk
menyenangkan egoku semata. Jika aku diberi hak untuk bersuara, akankah kau
mendengarnya?
Baiklah. Aku
akan menerima kenyataan bahwa kau memang memilih untuk pergi. Aku akan
baik-baik saja dan aku harap kau pun akan baik-baik saja. Berjanjilah untuk
itu.
Aku tidak akan
menangis karena aku tahu kau tidak suka melihat wanita menangis meskipun aku
tahu kau menganggapku seperti gadis kecil. Ya, gadis kecilmu ini akan selalu
tersenyum hingga kau kembali lagi. Aku yakin suatu hari nanti kau akan pulang
karena di sinilah rumahmu, tempatmu kembali.
Semoga kau
menemukan kehidupan baru di duniamu yang baru.
Kudus, 04 Agustus 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar