Rabu, 03 September 2014

Catatan Hati



KAU PERGI

Dan kau memutuskan untuk pergi. Entah aku harus berkata apa lagi. Separuh hatiku menjerit memanggil namamu, memintamu untuk kembali. Namun separuh yang lain menyuruhku untuk tetap tinggal, membiarkan kau pergi. Lemas aku menatap bayangan tubuhmu yang semakin jauh dari pandangan mataku. Aku bingung. Aku…
Mungkin aku akan menjadi orang yang paling egois jika memintamu untuk tetap tinggal. Tapi aku tidak ingin kau pergi. Aku ingin kau tetap di sini. Aku hanya menginginkan itu. Salahkah?
Aku tahu, kehidupanmu itu telah menjadi bagian dari hidupmu bahkan jauh sebelum kau mengenalku, sebelum kita saling mengenal. Dan kehidupanmu itu pun akan tetap menjadi bagian hidupmu setelah aku masuk ke dalam kehidupanmu. Aku tidak memiliki hak dan wewenang untuk bersuara, mengutarakan pendapat, yang sejatinya hanya untuk menyenangkan egoku semata. Jika aku diberi hak untuk bersuara, akankah kau mendengarnya?
Baiklah. Aku akan menerima kenyataan bahwa kau memang memilih untuk pergi. Aku akan baik-baik saja dan aku harap kau pun akan baik-baik saja. Berjanjilah untuk itu.
Aku tidak akan menangis karena aku tahu kau tidak suka melihat wanita menangis meskipun aku tahu kau menganggapku seperti gadis kecil. Ya, gadis kecilmu ini akan selalu tersenyum hingga kau kembali lagi. Aku yakin suatu hari nanti kau akan pulang karena di sinilah rumahmu, tempatmu kembali.
Semoga kau menemukan kehidupan baru di duniamu yang baru.

Kudus, 04 Agustus 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar