Pengajaran Buah Mangga
Tahu buah mangga kan? *toleh kanan
kiri. Syukur deh kalau semuanya mengangguk. Berarti memang semua orang tahu
buah mangga. Ok. Selanjutnya. Bagaimana sih rasa buah mangga? *toleh kanan kiri
lagi. Ya, benar. Yang matang pasti manis dan yang belum masak tentu saja asam.
Semua orang juga tahu kaleee. Pakai nanya lagi. Hehehe, woles Bro!
Kali ini aku tidak akan berbicara
tentang mangganya. Nah lho? Kok tadi nanya rasa mangga dll? Maksudnya apa? Ok
ok. Tenang dulu. Be calm ya.
Semua orang pasti sudah tahu buah
mangga dan banyak yang sudah mencicipi buah mangga. Tapi pernah kita berpikir
bagaimana buah mangga itu bisa sampai di tangan kita? Kita bisa mencicipi
manisnya buah mangga itu? Mau tahu? Mau tahu aja atau mau tahu banget? Yang pengen
tahu banget silakan lanjutkan membaca. Yang mau tahu aja juga boleh ikut lanjut
baca. :)
Kita pasti sering tiba-tiba kepingin
banget makan buah. Misalkan saja buah mangga. Mungkin karena buah mangga adalah
salah satu buah yang mudah didapat dan juga harganya terjangkau.
Ketika keinginan untuk makan mangga itu
muncul, apa sih yang biasa dilakukan?
Pertama, kalau kita punya pohon mangga
sendiri sih kita bisa petik langsung dari pohonnya. Kalau kita tidak punya
pohon mangga, jalan keluarnya ya … beli. Untuk beli pun kita harus punya uang. Untuk
punya uang pun kita harus bekerja. Panjang amat ya alurnya.
Kalau memetik sendiri. Kita pasti
memilih buah mangga mana yang sudah masak. Mengamati buahnya agar tidak salah
mengambil buah yang belum masak.
Kalau beli. Kita juga harus pintar
memilih. Mana buah yang masih segar dan mana buah yang hampir busuk. Terkadang
kita pun harus menawar buah yang kita inginkan dengan penjual lantaran harga
yang ditawarkan terlalu tinggi menurut kita. Setelah harganya sudah sepakat,
buah mangga yang diinginkan pun bisa dibawa pulang.
Setelah dapat buahnya, lalu ngapain???
Ya cuci dan dikupas lah.
Yaps, benul eh betul sekali. Sebelum
dikupas, sebaiknya buah mangga itu dicuci sampai bersih. Karena mungkin masih
ada pestisida atau sisa getah buah yang menempel di bagian kulit luarnya.
Setelah itu barulah di kupas kulitnya. Tahu
dan bisa mengupas kulit buah mangga kan? Toleh kanan kiri lagi. Lama-lama pegel
juga leherku kalau tolah-toleh terus.
Langkah selanjutnya ialah memotong daging
buah. Kalau yang ini sih macam-macam. Sesuai selera masing-masing aja ya. Tapi
ingat untuk selalu berhati-hati saat mengupas dan memotong daging buah.
Keasyikan mengupas eh tanpa sengaja si pisau mengiris kulit tangan juga. Tes
tes tes. Darah bercucuran deh. Jadi harus hati-hati dan pelan-pelan saja kalau
mengupas kulitnya. Tidak usah terburu-terburu. Si mangganya juga nggak akan ke
mana-mana. Sudah pasrah dia. >,<
Setelah selesai barulah kita bisa
menikmati manisnya buah mangga.
Selamat makanan ^0^
Eits, jangan lupa baca doanya ya …
Wan Kawan, sadar nggak sih kalau kita
baru aja belajar tentang kesabaran. Pasti tidak sadar ya. Hehehe … Wah, berarti
tadi pada pingsan semua dong. Hadeuuuh *tepuk jidat
Ok aku jelasin ya. Keinginan kita untuk
makan buah mangga ibarat kita menginginkan sesuatu. Kita punya impian. Nah,
ketika kita punya impian kita akan berusaha mencari cara untuk mewujudkan
impian kita itu. Memikirkan langkah-langkah yang harus diambil untuk sampai
pada puncak impian kita. Istilahnya kita butuh buku panduan. Setelah kita
mendapatkan buku panduan itu barulah kita akan mulai bergerak.
Setiap pencapaian pasti akan bertemu
dengan halangan, hambatan, badai dan lainnya seperti ketika kita beli atau
memetik sendiri buah mangga tadi. Ketika beli, bisa jadi buah mangga yang kita
pilih jelek atau harganya terlalu tinggi sehingga kita harus menawar yang cukup
menguras tenaga. Ketika memetik sendiri, bisa jadi buahnya berulat atau malah
kita yang diserang ulat karena dikira sedang merebut jatah makan mereka. :D
Jika kita yakin, kita pasti bisa
mengalahkan semua hambatan itu. Kita pasti bisa mewujudkan impian kita itu. Kita
hanya harus yakin dan bekerja keras maka impian kita pasti akan segera menjadi
nyata. Jadi tidak perlu lagi putus asa. Terus berjuang, Ok?!
Setelah dapat buah ‘impian’nya, lalu
bagaimana?
Kita sudah dapat apa yang kita
inginkan, tapi itu belum akhir dari semuanya. Masih banyak yang harus dilakukan. Mengupas buah ‘impian’ itu
agar kita dapat merasakan manisnya.
Mengembangkan impian kita. Dengan
hati-hati agar kita tidak ‘berdarah’ dan terluka. Terus belajar, selalu rendah
hati, saling berbagi dengan sesama. Ingatlah, di atas langit masih ada langit.
Di atas kita masih ada banyak orang yang jauh lebih baik dari kita. Jadi kita
tidak boleh sombong.
Kunci sukses seseorang dalam membangun
usaha itu ada tiga. Yaitu, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas.
Untuk mendapatkan sesuatu itu butuh
proses yang memakan banyak waktu, tenaga dan juga pikiran. Kesuksesan tidak
akan bisa diraih dengan cara instan. Memangnya mie instan. Ups, malah promo.
Hehehe …
So, tunggu apalagi. Tentukan impianmu
dan segera wujudkan !!!
Kudus, 13 November 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar