Kamis, 13 November 2014

Catatan : Pengajaran Buah Mangga

Pengajaran Buah Mangga





Tahu buah mangga kan? *toleh kanan kiri. Syukur deh kalau semuanya mengangguk. Berarti memang semua orang tahu buah mangga. Ok. Selanjutnya. Bagaimana sih rasa buah mangga? *toleh kanan kiri lagi. Ya, benar. Yang matang pasti manis dan yang belum masak tentu saja asam. Semua orang juga tahu kaleee. Pakai nanya lagi. Hehehe, woles Bro!
Kali ini aku tidak akan berbicara tentang mangganya. Nah lho? Kok tadi nanya rasa mangga dll? Maksudnya apa? Ok ok. Tenang dulu. Be calm ya.
Semua orang pasti sudah tahu buah mangga dan banyak yang sudah mencicipi buah mangga. Tapi pernah kita berpikir bagaimana buah mangga itu bisa sampai di tangan kita? Kita bisa mencicipi manisnya buah mangga itu? Mau tahu? Mau tahu aja atau mau tahu banget? Yang pengen tahu banget silakan lanjutkan membaca. Yang mau tahu aja juga boleh ikut lanjut baca. :)
Kita pasti sering tiba-tiba kepingin banget makan buah. Misalkan saja buah mangga. Mungkin karena buah mangga adalah salah satu buah yang mudah didapat dan juga harganya terjangkau.
Ketika keinginan untuk makan mangga itu muncul, apa sih yang biasa dilakukan?
Pertama, kalau kita punya pohon mangga sendiri sih kita bisa petik langsung dari pohonnya. Kalau kita tidak punya pohon mangga, jalan keluarnya ya … beli. Untuk beli pun kita harus punya uang. Untuk punya uang pun kita harus bekerja. Panjang amat ya alurnya.
Kalau memetik sendiri. Kita pasti memilih buah mangga mana yang sudah masak. Mengamati buahnya agar tidak salah mengambil buah yang belum masak.
Kalau beli. Kita juga harus pintar memilih. Mana buah yang masih segar dan mana buah yang hampir busuk. Terkadang kita pun harus menawar buah yang kita inginkan dengan penjual lantaran harga yang ditawarkan terlalu tinggi menurut kita. Setelah harganya sudah sepakat, buah mangga yang diinginkan pun bisa dibawa pulang.
Setelah dapat buahnya, lalu ngapain???
Ya cuci dan dikupas lah.
Yaps, benul eh betul sekali. Sebelum dikupas, sebaiknya buah mangga itu dicuci sampai bersih. Karena mungkin masih ada pestisida atau sisa getah buah yang menempel di bagian kulit luarnya.
Setelah itu barulah di kupas kulitnya. Tahu dan bisa mengupas kulit buah mangga kan? Toleh kanan kiri lagi. Lama-lama pegel juga leherku kalau tolah-toleh terus.
Langkah selanjutnya ialah memotong daging buah. Kalau yang ini sih macam-macam. Sesuai selera masing-masing aja ya. Tapi ingat untuk selalu berhati-hati saat mengupas dan memotong daging buah. Keasyikan mengupas eh tanpa sengaja si pisau mengiris kulit tangan juga. Tes tes tes. Darah bercucuran deh. Jadi harus hati-hati dan pelan-pelan saja kalau mengupas kulitnya. Tidak usah terburu-terburu. Si mangganya juga nggak akan ke mana-mana. Sudah pasrah dia. >,<
Setelah selesai barulah kita bisa menikmati manisnya buah mangga.
Selamat makanan ^0^
Eits, jangan lupa baca doanya ya …
Wan Kawan, sadar nggak sih kalau kita baru aja belajar tentang kesabaran. Pasti tidak sadar ya. Hehehe … Wah, berarti tadi pada pingsan semua dong. Hadeuuuh *tepuk jidat
Ok aku jelasin ya. Keinginan kita untuk makan buah mangga ibarat kita menginginkan sesuatu. Kita punya impian. Nah, ketika kita punya impian kita akan berusaha mencari cara untuk mewujudkan impian kita itu. Memikirkan langkah-langkah yang harus diambil untuk sampai pada puncak impian kita. Istilahnya kita butuh buku panduan. Setelah kita mendapatkan buku panduan itu barulah kita akan mulai bergerak.
Setiap pencapaian pasti akan bertemu dengan halangan, hambatan, badai dan lainnya seperti ketika kita beli atau memetik sendiri buah mangga tadi. Ketika beli, bisa jadi buah mangga yang kita pilih jelek atau harganya terlalu tinggi sehingga kita harus menawar yang cukup menguras tenaga. Ketika memetik sendiri, bisa jadi buahnya berulat atau malah kita yang diserang ulat karena dikira sedang merebut jatah makan mereka. :D
Jika kita yakin, kita pasti bisa mengalahkan semua hambatan itu. Kita pasti bisa mewujudkan impian kita itu. Kita hanya harus yakin dan bekerja keras maka impian kita pasti akan segera menjadi nyata. Jadi tidak perlu lagi putus asa. Terus berjuang, Ok?!
Setelah dapat buah ‘impian’nya, lalu bagaimana?
Kita sudah dapat apa yang kita inginkan, tapi itu belum akhir dari semuanya. Masih banyak yang  harus dilakukan. Mengupas buah ‘impian’ itu agar kita dapat merasakan manisnya.
Mengembangkan impian kita. Dengan hati-hati agar kita tidak ‘berdarah’ dan terluka. Terus belajar, selalu rendah hati, saling berbagi dengan sesama. Ingatlah, di atas langit masih ada langit. Di atas kita masih ada banyak orang yang jauh lebih baik dari kita. Jadi kita tidak boleh sombong.
Kunci sukses seseorang dalam membangun usaha itu ada tiga. Yaitu, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. 
Untuk mendapatkan sesuatu itu butuh proses yang memakan banyak waktu, tenaga dan juga pikiran. Kesuksesan tidak akan bisa diraih dengan cara instan. Memangnya mie instan. Ups, malah promo. Hehehe …
So, tunggu apalagi. Tentukan impianmu dan segera wujudkan !!!


Kudus, 13 November 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar